Selasa, 14 Juni 2016

Puisi-puisi Er El Em




___________________

das Feuer

seorang jelita mencipta api
dalam dadanya
api gelisah itu menyala rindu
di lubuk paling pilu

pada suatu risau yang puncak
alam raya tiba-tiba tersadar
habis gelap yang senyap itu
terbitlah terang yang purna merupa

di mana-mana ada api
terima kasih pencipta api

das Feuer: api
(Radio Sonia, Maret 2016)


die Kaempferin
          : Divisi Perempuan TRUK-F

Seperti puisi, perempuan-perempuan perkasa itu terus-menerus mengetuk labirin lelap kita. Seperti puisi, perempuan-perempuan itu juga berkali-kali mendekap palungan lelah kita. Perempuan-perempuan itu adalah yang tergerak oleh api, adalah yang tak mau tersungkur di kaki yang congkak, adalah yang tak suka nyaman di tengah prahara nasib yang brutal.
Saya teringat Kartini, lalu perempuan-perempuan itu berubah nama menjadi           
die Kaempferin: pejuang..!

(Maret 2016)




das Gesuch
          : Veronika U.

Izinkan aku bermalam
Di dadamu, Raden
Mendirikan dalam sunyi
Tiga kemah yang lestari

Satu untuk kita
Lainnya untuk perempuan-perempuan
Lalu sisanya buat aneka kegetiran

: izinkan aku, Ajeng (!)

das Gesuch: permohonan
(Pav. Andreas, Maret 2016)



Kuenftig

| Andaikan kau adalah perempuan dari Jepara itu | Sedari awal aku relakan tubuhku jadi kertas-kertas meski lusuh | Tempat jejarimu mendayu-dayu | Tempat surat-suratmu akan dibaca | Oleh anak-anak kita | Kelak |

Kuenftig: kelak
(Pav. Andreas, Maret 2016)


das Lob

/ yang ada di tanganku / adalah antologi suratmu kepada bangsa / yang kubaca di sini / adalah cintamu kepada mimpi / yang bergetar-getar dalam sejarah / sepanjang usia garuda /
/ yang ada di hatiku / adalah mungkin yang tak pernah melunasi ihwalmu /

Ave Kartini, gratia plena
Dominus tecum
Benedicta tu in mulieribus ...
  
das Lob: pujian
(Pav. Andreas, Maret 2016)




---------------------------------
Tiga dari lima puisi ini dimuat dalam Buku Antologi 'Membaca Kartini' (2016).

2 komentar: